Wow…, ternyata kata diskon itu untuk kalangan kelas bawah looohhh….

Kita sebagai pengusaha tentunya harus tahu segmen pasar kita. Apakah segmen pasar kita untuk kelas atas, untuk kelas menengah, atau untuk kelas bawah. Kalau kita tidak tahu segmen pasar kita, ini akan berpengaruh ke penjualan produk kita. Jangan sampai produk kita untuk kelas atas, tapi kita menawarkan kepada kelas bawah. Ya, jelas produk kita tidak akan laku karena kelas menengah ke bawah tidak akan mampu membeli produk kita. Mahal. Begitu juga sebaliknya, saat kita menawarkan produk kita untuk kelas bawah, tapi kita menawarkan produk kita kepada kelas menengah ke atas. Ini juga sama, menyebabkan produk kita tidak akan laku, sekalipun produk kita itu harganya murah. Ingat…, tidak semua produk murah itu laku looohh…, bagi kalangan kelas atas murah itu identic dengan kualitas. Saya akan bahas perbedaan kata diskon, cash back, dan voucher belanja, agar Anda tidak salah.
DISKON
Diskon ini biasanya di gunakan untuk kalangan kelas bawah, dan perlu Anda ketahui juga kalau untuk memberikan diskon harus tahu juga timing nya. Jangan sampai memberikan diskon itu setiap hari. Ini juga tidak baik. Kenapa? Karena akan berpengaruh ke penjualan produk juga. Keseringan diskon yang tidak tepat pada waktunya menyebabkan kepercayaan konsumen juga terhadap produk kita. Timing yang tepat untuk memberikan diskon misalnya dalam rangka menyambut hari raya idul fitri, menyambut hari raya natal, menyambut tahun baru, dan lain sebagainya. Nah…, kalau yang ini jelas untuk memberikan diskon juga karena timing nya juga tepat. Pernahkah Anda mendengar Lamborghini memberikan diskon? Tidak kan? Coba deh Anda sekali-kali main ke showroom nya.

VOUCHER BELANJA
Nah…, kalau voucher belanja biasanya di gunakan untuk kelas menengah. Jadi, jangan sampai tertukar ya untuk memberikan voucher belanja kepada kelas bawah. Dijamin, penjualan Anda juga tidak akan sesuai dengan yang Anda harapkan.
CASHBACK
Cashback ini digunakan untuk kelas menengah ke atas. Jadi kalau Anda menjual produk premium, kemudian bertemu dengan orang yang doyannya minta diskon, itu berarti orang tersebut sudah jelas bukan segmen pasar kita. Saya pribadi termasuk orang yang menjual produk-produk premium. Jadi, jika Anda yang tidak pernah melihat iklan produk saya di news feed facebook Anda, berarti Anda memang bukan segmen pasar saya. Bagaimana cara saya bisa mengetahui segmen pasar yang tepat. Tentu saja saya menggunakan facebook ads dan the graph. Di buku sukses tanpa kredit juga saya jelaskan perihal hal ini.

Jadi, kita juga harus berkaca, bercermin, atau apalah namanya, jangan keseringan minta diskon, atau cari-cari mall yang lagi ada diskon. Bukan apa-apa, nanti orang akan mengetahui bahwa sebenarnya ternyata kita itu kelas menengah ke bawah. Heheheh

Comments

Popular posts from this blog

10 Manfaat Teh Hijau untuk Kesehatan dan Kecantikan

Mental Gratisan

STOP SELLING, START HELPING