Cerdas or Kurang Cerdaskah Anda?
Cerdas or
Kurang Cerdaskah Anda?
Di
zaman yang serba canggih dan modern ini, tentunya tidak lepas dari sosok
manusia. Iya, kan? Ya karena cuma manusia yang di beri akal dan pikiran untuk menciptakan
ide-ide kreatif. Ada manusia yang cerdas dan ada juga manusia yang kurang
cerdas. Apa sih itu manusia cerdas dan manusia kurang cerdas?
Manusia
cerdas:
1.
Educated
2.
Pendidikan hingga S3
dengan IPK 4.00
3.
Bisa menciptakan
sesuatu
4.
Terkenal
Manusia
kurang cerdas:
1.
No Educated
2.
Pendidikan hanya
sampai SD
3.
Tidak bisa
menciptakan sesuatu
4.
Tidak terkenal
Kebanyakan
manusia beranggapan bahwa manusia cerdas dan kurang cerdas adalah seperti di
atas. Benarkah demikian? Kalau menurut saya tentu saja tidak benar. Menurut
saya manusia cerdas adalah manusia yang selalu ingat pada kematian. Dengan
mengingat kematian, maka dia akan selalu melakukan kebaikan-kebaikan yang tidak
dilakukan oleh orang lain. Apakah selama ini kita sudah termasuk orang cerdas
atau sebenarnya kita hanya ingin di sebut orang cerdas tapi selalu melakukan
pembodohan. Maksudnya? OK…, mari kita bedah bareng-bareng. Hal yang ingin saya
tekankan di sini adalah adalah perihal Pembunuhan, MBA ( Married by Accident),
dan riba.
Jahiliyah
zaman dulu, tepatnya 1400 tahun yang lalu:
1.
Seorang ibu
mengandung dan melahirkan. Setelah di ketahui jenis kelaminnya kalau laki-laki
dibiarkan hidup, kalau perempuan di bunuh hidup-hidup.
2.
Orang yang melakukan
pinjaman baik itu kepada lembaga keuangan, kepada individu, atau kepada saudagar
kaya jika di bayar sebelum jatuh tempo dan tepat waktunya jatuh tempo tidak
dikenakan beban bunga (riba) tapi kalau dibayarkannya setelah jatuh tempo, maka
akan di kenakan beban bunga (riba)
Jahiliyah
zaman modern, atau lebih tepatnya zaman sekarang:
1.
Seorang wanita
setelah di ketahui bahwa dia hamil (hamil diluar nikah), yang pertama dia
lakukan adalah minta di nikahi kepada laki-laki yang menghamilinya dan yang ke
dua, jika laki-lakinya tidak mau menikahinya, dia akan melakukan pembunuhan
(aborsi) terhadap calon bayinya sendiri. Kejamnya wanita seperti ini, tidak
membiarkan calon manusia lahir hanya untuk sekedar menghirup nafas ke dunia
walaupun sebentar. Kalau jahiliyah zaman dulu, masih mending di biarkan dulu
menghirup nafas dunia walaupun sebentar.
2.
Saya punya teman
sebutlah A, dia hamil di luar nikah. Dia besar dari keluarga educated dan
ternama. Karena gengsi, menikahlah dia dengan laki-laki yang menghamilinya. Sebutlah
laki-laki tersebut B. Sebenarnya ini tidak boleh, pihak keluarga mereka juga
tahu sebenarnya memang tidak boleh. Kemudian lahirlah bayi perempuan dari hasil
Hamil diluar nikah ini. Di buatlah akte kelahiran dan di akte kelahiran
tersebut nama ayah dari bayi tersebut adalah B. Di dalam agama islam, bayi yang
lahir dari hasil perzinahan nasabnya kepada ibunya dan tidak di nasabkan kepada
laki-laki yang menzinahi ibunya. Jadi hubungan nasab antara anak dan bapaknya
terputus, demikian juga dengan hukum waris. Anak tersebut hanya mewarisi ibunya
serta hak kewalian anak tersebut jika kelak dia akan menikah menggunakan wali
hakim.
3.
Zaman sekarang orang
yang melakukan pinjaman, entah itu kepada lembaga keuangan, individu, atau
kepada perusahaan swasta yang menerapkan system riba. Sebelum jatuh tempo dan
tepat jatuh tempo kena bunga (riba), dan jika di lakukan setelah jatuh tempo di
kenakan denda (riba), mau melunasi kena penalty (riba). Cape deh….
Jadi kembali lagi kepada diri Anda sendiri. Apakah Anda memang
termasuk orang yang cerdas atau kurang cerdas? Apakah anda termasuk orang yang
ingin di sebut cerdas tapi masih melakukan hal-hal pembodohan? Orang yang
melakukan hal pembodohan adalah orang yang ingin menghancurkan dirinya sendiri
dan orang yang menyiksa dirinya sendiri.
Sudah jelas-jelas riba itu membuat sengsara, masih saja tetap dilakukan
dengan dalih ‘ kalau tidak kredit tidak akan punya’.
Pada artikel saya sebelumnya, bisa Anda lihat simulasi table
pinjaman dengan melakukan riba. Jelas banget sangat merugikan. Maka dari itu,
hati saya tergerak untuk menulis buku Sukses Tanpa Kredit, dengan tujuan agar
manusia tidak melakukan pembodohan lagi. Bisa kok kita punya barang ini, punya
barang itu tanpa harus kredit, tanpa harus
ke leasing, tanpa harus ke lembaga keuangan, tanpa harus ngutang ke
teman, tanpa harus ngutang ke warung tetangga, tanpa harus pakai kartu kredit.
Hey…, kita tuh mahluk yang paling mulia. Mahluk yang diberi akal dan pikiran.
So, gunakan akal dan pikiran Anda agar menjadi manusia yang cerdas.
Semoga bermanfaat ^_^
Never give Up!
Comments
Post a Comment