Berbagai Ilmu

Hai teman-teman semua, terima kasih telah berkunjung ke blog saya. Ehm….,kali ini saya akan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari teman-teman yang masuk baik via email, wa, telegram, yang men-dm via instagram, facebook, dan lain lain. Jadi saya jawabnya di blog saja ya. ^_^

Kurang lebih pertanyaan yang masuk seperti ini:

“ Teh, mastah teteh siapa ya?”

Mastah di bidang apa dulu nih. Alhamdulillah, mastah saya tuh banyak. Apalagi kalau kita terjun di dunia bisnis. Di bidang marketing on line ada, di bidang IT ada, di bidang agama ada, di bidang SDM juga ada, dan di bidang-bidang lainnya. Ingat orang yang terjun ke dunia bisnis, gak bisa asal action saja. Kita perlu mentor atau coach atau pembimbing atau apalah namanya yang jelas yang bisa mengarahkan saya ke arah yang lebih baik, khususnya di bidang bisnis.

Mau tidak mau, suka tidak suka yang namanya ilmu itu saling berkaitan satu sama lain. Misalnya ketika kita terjun di dunia bisnis, banyak ilmu yang saling berkaitan. Salah satu contohnya on line marketing. On line marketing yang perlu di pelajari juga banyak terdiri dari blog, website, marketplace, facebook, facebook ads, instagram, instagram ads, twitter, twitter ads, path, whatsapp, bbm, telegram, line, dan lain-lain. Penunjang on line marketing yang lainnya seperti the graph, copywriting, hypnoselling, hypnowriting, covert selling, dan lain sebagainya. Itu baru on line marketing.

Di bidang SDM misalnya, mau tidak mau, suka tidak suka, ya seorang owner itu harus super team, bukan superman. Kalau superman, di jamin tidak akan sukses dan berhasil dalam mengelola bisnisnya. Bagaimana memilih SDM untuk di jadikan partner, untuk di jadikan karyawan, dan lain-lain. Tidak bisa asal memilih SDM.  Apalagi memilih SDM yang punya penyakit M. MALAS. Heheheh

Di bidang agama misalnya, nah di bidang agama juga luas. Misalnya disini saya bahas perihal riba. Bagi Anda yang akan membuka sebuah bisnis atau sedang menjalankan sebuah bisnis pasti membutuhkan modal yang tidak sedikit. Katakanlah anda membutuhkan modal sebesar Rp100.000.000. Anda mengajukan pinjaman ke lembaga keuangan dengan ‘menyekolahkan’ sertifikat rumah. Dan ternyata lembaga keuangan hanya meng-acc sebesar Rp 70.000.000. Singkat cerita, pinjaman Anda sebesar Rp 70.000.000, dengan angsuran 48 bulan, di tambah bunga fix rate 1% perbulan. Anda pasti berpikir, lumayan lah Rp 70.000.000 juga buat nambah-nambah modal.

Kalau saya tidak mempelajari ilmu riba dari segi agama, bisa bablas juga saya tergiur akan pinjaman modal seperti ini. Entah itu pinjaman yang diberikan oleh pihak bank, oleh pihak koperasi, oleh pihak perusahaan swasta, atau bahkan oleh pihak individu dengan konsep pinjamannya sama yaitu pinjaman pokok, berapa kali angsuran, dan bunga yang di bebankan. Kalau dari segi agama islam, dosa riba itu mengerikan sekali. Sama dengan berzina dengan ibu kandung sendiri. Nauzdubillah. Coba Anda perhatikan saja kenapa orang-orang yang terjerumus ke dalam riba, hidupnya selalu kekurangan terus? Tidak hanya kekurangan, tetapi juga disertai hati tidak tenang. Kenapa hal ini bisa terjadi? Karena keberkahan hilang. Itu dari segi agama.

By the way, kalau dari segi keuangan juga memang akan rugi.  Coba Anda perhatikan table di bawah ini:

ANGSURAN KE	SALDO AWAL	Angsuran	Pokok	Bunga	SALDO AKHIR	Misal Profit 5% Dari Modal
1	70,000,000	2,158,333	1,458,333	700,000	68,541,667	3,500,000
2	68,541,667	2,158,333	1,458,333	700,000	67,083,333	3,427,083
3	67,083,333	2,158,333	1,458,333	700,000	65,625,000	3,354,167
4	65,625,000	2,158,333	1,458,333	700,000	64,166,667	3,281,250
5	64,166,667	2,158,333	1,458,333	700,000	62,708,333	3,208,333
6	62,708,333	2,158,333	1,458,333	700,000	61,250,000	3,135,417
7	61,250,000	2,158,333	1,458,333	700,000	59,791,667	3,062,500
8	59,791,667	2,158,333	1,458,333	700,000	58,333,333	2,989,583
9	58,333,333	2,158,333	1,458,333	700,000	56,875,000	2,916,667
10	56,875,000	2,158,333	1,458,333	700,000	55,416,667	2,843,750
11	55,416,667	2,158,333	1,458,333	700,000	53,958,333	2,770,833
12	53,958,333	2,158,333	1,458,333	700,000	52,500,000	2,697,917
13	52,500,000	2,158,333	1,458,333	700,000	51,041,667	2,625,000
14	51,041,667	2,158,333	1,458,333	700,000	49,583,333	2,552,083
15	49,583,333	2,158,333	1,458,333	700,000	48,125,000	2,479,167
16	48,125,000	2,158,333	1,458,333	700,000	46,666,667	2,406,250
17	46,666,667	2,158,333	1,458,333	700,000	45,208,333	2,333,333
18	45,208,333	2,158,333	1,458,333	700,000	43,750,000	2,260,417
19	43,750,000	2,158,333	1,458,333	700,000	42,291,667	2,187,500
20	42,291,667	2,158,333	1,458,333	700,000	40,833,333	2,114,583
21	40,833,333	2,158,333	1,458,333	700,000	39,375,000	2,041,667
22	39,375,000	2,158,333	1,458,333	700,000	37,916,667	1,968,750
23	37,916,667	2,158,333	1,458,333	700,000	36,458,333	1,895,833
24	36,458,333	2,158,333	1,458,333	700,000	35,000,000	1,822,917
25	35,000,000	2,158,333	1,458,333	700,000	33,541,667	1,750,000
26	33,541,667	2,158,333	1,458,333	700,000	32,083,333	1,677,083
27	32,083,333	2,158,333	1,458,333	700,000	30,625,000	1,604,167
28	30,625,000	2,158,333	1,458,333	700,000	29,166,667	1,531,250
29	29,166,667	2,158,333	1,458,333	700,000	27,708,333	1,458,333
30	27,708,333	2,158,333	1,458,333	700,000	26,250,000	1,385,417
31	26,250,000	2,158,333	1,458,333	700,000	24,791,667	1,312,500
32	24,791,667	2,158,333	1,458,333	700,000	23,333,333	1,239,583
33	23,333,333	2,158,333	1,458,333	700,000	21,875,000	1,166,667
34	21,875,000	2,158,333	1,458,333	700,000	20,416,667	1,093,750
35	20,416,667	2,158,333	1,458,333	700,000	18,958,333	1,020,833
36	18,958,333	2,158,333	1,458,333	700,000	17,500,000	947,917
37	17,500,000	2,158,333	1,458,333	700,000	16,041,667	875,000
38	16,041,667	2,158,333	1,458,333	700,000	14,583,333	802,083
39	14,583,333	2,158,333	1,458,333	700,000	13,125,000	729,167
40	13,125,000	2,158,333	1,458,333	700,000	11,666,667	656,250
41	11,666,667	2,158,333	1,458,333	700,000	10,208,333	583,333
42	10,208,333	2,158,333	1,458,333	700,000	8,750,000	510,417
43	8,750,000	2,158,333	1,458,333	700,000	7,291,667	437,500
44	7,291,667	2,158,333	1,458,333	700,000	5,833,333	364,583
45	5,833,333	2,158,333	1,458,333	700,000	4,375,000	291,667
46	4,375,000	2,158,333	1,458,333	700,000	2,916,667	218,750
47	2,916,667	2,158,333	1,458,333	700,000	1,458,333	145,833
48	1,458,333	2,158,333	1,458,333	700,000	(0)	72,917

Dari table diatas saya coba asumsikan jika setiap bulan bisnis Anda menghasilkan keuntungan sebesar 5%, dari modal pinjaman, maka dengan beban bunga 1% perbulan, keuntungan kita masih ada 4%. Itu logika kebanyakan dari kita Iya, kan? Karena kita berasumsi bahwa dengan pinjaman uang sebesar Rp 70.000.000 kita bisa menghasilkan Rp 3.500.000 perbulan, sementara beban bunga hanya 1% saja atau sebesar Rp 700.000. Ini artinya, keuntungan kita yang Rp 3.500.000-Rp 700.000 masih sisa Rp Rp2.800.000. Itu artinya kita masih untung dengan melakukan pinjaman. Tapi ternyata faktanya tidak demikian. Di angsuran ke-40 keuntungan dari usaha kita sudah tidak mampu untuk menutup beban bunga yang kita tanggung. Tapi kebanyakan dari kita, justru tidak menyadari akan hal ini. Kebanyakan dari kita seolah-olah kita hanya beranggapan bahwa kita butuh modal tambahan sehingga biasanya yang terjadi sebelum lunas kita akan mengambil pinjaman baru lagi.

Jika sudah seperti ini kondisinya, maka kematian bisnis anda semakin cepat, kalau misal dipinjaman pertama anda minus di bulan ke 40, maka di pinjaman ke 2 bisa jadi anda sudah minus dibulan ke 22, sehingga memaksa anda akhirnya top up lagi, ataupun take over lagi. Begitu seterusnya. Akan selalu merasa kekurangan dan kekurangan secara terus menerus.

Sebenarnya kita bisa sukses tanpa harus pinjam sana, pinjam sini. Intinya satu yaitu keyakinan yang ada dalam diri kita. Itulah makanya kenapa saya menulis buku Sukses Tanpa Kredit. Di buku saya akan di jelaskan lebih detail lagi. Bahkan secara teknisnya. Dari mulai cara membuat fanpage pun saya jelaskan secara detail. Karena di buku saya tersebut 80% mengharuskan pembacanya untuk praktek. Bukan hanya sekedar teori belaka.

Itu sebabnya kenapa mastah saya banyak. ^_^

Ingat! Tugas seorang owner itu focus pada bisnis, bukan pada teknis.

Semoga bermanfaat ^_^

Never give up!