STOP SELLING, START HELPING

Sebagai pembisnis tentunya kita ingin mempunyai profit margin yang besar. Bagaimana caranya agar kita memiliki profit margin yang besar? Tentunya dengan meningkatkan penjualan. Bagaimana caranya untuk meningkatkan penjualan? Ya…,dengan memarketingkan produk kita ke segmen pasar yang tepat. Bisa dengan memarketingkan produk kita via online, maupun via offline. Kalau kita sebagai pembisnis hanya mengutamakan profit margin saja, maka kita  akan menemukan banyak kekecewaan jika suatu saat kita memperoleh profit margin yang tidak di harapkan. Tapi lain halnya, jika kita tidak hanya mengutamakan profit margin, tapi dengan tujuan untuk menolong calon pembeli, kita tidak akan menemukan banyak kekecewaan tapi justru kita akan memperoleh banyak kebahagian. Misalnya kita jualan baju dewasa. Calon pembeli banyak bertanya kepada kita, mulai dari kualitas bahan, harga, dan manfaat dari baju tersebut. Kalau tujuan kita menjual baju tersebut hanya sekedar profit semata, di jamin akan banyak kekecewaan apalagi calon pembeli yang mempunyai sifat CLBK (Chat Lama Beli Kagak), pasti Anda kesal, kan? Hehehe
Saya sendiri juga pernah menghadapi sifat pembeli yang CLBK. Awalnya ketika niat utama saya hanya mengejar profit semata, saya kecewa, buang-buang waktu dan tenaga tetapi produk saya tidak closing. Tapi ketika saya mengutamakan untuk menolong orang, sekalipun orang tersebut tidak jadi membeli produk kita, saya tetap happy dan nyantai. Karena tujuan saya adalah menolong orang, memberikan informasi suatu produk yang bagus. Kalaupun calon pembeli tidak jadi membeli, setidaknya dengan memberikan informasi yang bermanfaat, itu juga merupakan suatu keuntungan.
Ok…,sekarang kita kembali ke jualan baju. Tahukah Anda bahwa untuk menghasilkan suatu baju, di butuhkan beberapa tahapan mulai dari proses pengkanjian benang, proses penenunan benang menjadi kain, proses pencucian dengan detergen, pemberian warna dan silikon, serta proses pelembutan kain menggunakan softener.Proses tersebut berlaku kepada seluruh jenis kain. Benang yang akan ditenun menjadi sebuah kain, terlebih dahulu melalui proses pengkanjian agar benang menjadi kuat dan tak putus ketika ditenun. Setelah benang selesai ditenun, maka proses selanjutnya adalah proses pencucian zat-zat kimia  dan kotoran-kotoran yang menempel pada kain. Pernahkan Anda membeli baju, yang ketika Anda mencucinya warnanya menjadi luntur? Hal ini dikarenakan proses pencucian zat-zat kimia tidak sempurna.
Softener yang digunakan sebagai pelembut kain biasanya bahannya terdiri dari asam amino yang berasal dari lemak hewani, dan lemak nabati. Asam amino yang berasal dari lemak hewani bisa berasal dari kambing, sapi, dan babi. Sedangkan untuk lemak nabati, dapat diperoleh  dari kelapa sawit. Nah…,dari sini Anda bisa memberikan informasi kepada calon pembeli ciri-ciri kain baju yang menggunakan softener yang mengandung babi dengan kain baju yang menggunakan softerner yang mengandung kambing, dan sapi. Tak bisa kita bayangkan apa jadinya jika seorang muslim membeli baju yang menggunakan softener mengandung babi. Halal haram pada produk baju juga perlu di perhatikan bagi seorang muslim karena sangat berpengaruh pada ibadah kita, apalagi babi yang sudah jelas merupakan najis. Nah…,bila pakaian kita mengandung najis maka ibadah kita pun tidak akan sah. Maka dari itu sertifikasi halal pada pakaian juga sangat di perlukan, tidak hanya sertifikasi halal pada makanan dan minuman saja.

Jika Anda seorang penjual baju, memberikan informasi kepada calon pembeli seperti ini dengan tujuan menolong, lega gak hati Anda? Apakah Anda merasa bahagia, sekalipun calon pembeli tidak membeli produk kita. Saya pastikan jawabannya pasti bahagia. Karena ini juga yang saya rasakan sebagai penjual, ketika niat saya memang untuk menolong. Jadi…,sebagai penjual kita jangan hanya mengejar profit margin saja, tapi harus ada jiwa menolong nya seperti memberikan informasi kepada calon pembeli. Jadi mulai sekarang STOP SELLING, START HELPING!

Comments

Popular posts from this blog

Mental Gratisan

Hanya Segelas Air